Manfaat wakaf Al-Qur’an yang kedua adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Sahabat mungkin sudah kenal dengan wakaf yang merupakan sedekah jariyah dengan pahala yang tidak akan terputus dan mendatangkan banyak rezeki.
Maksudnya: Jika mati seorang manusia itu akan terputuslah catitan amalannya melainkan pada tiga perkara; sedekah jariah, ilmu yang dimanfaatkan, dan anak soleh yang mendoakan baginya kebaikan.
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu.
Dari keterangan singkat yang kami bawakan di atas, maka perbuatan Anda mewakafkan al-Quran atau Iqra atas nama kakak Anda yang sudah wafat merupakan sesuatu yang dibenarkan dalam pandangan syariat, dan hal tersebut merupakan perbuatan mulia dan ihsan yang Anda tujukan untuk saudara Anda, semoga Allah membalas Anda dengan sesuatu yang lebih baik.
Selain itu, dalam satu hadis Rasulullah Noticed bersabda mengenai amalan wakaf ini diberikan ganjaran pahala yang berterusan meskipun si pewakaf sudah meninggal dunia:
Wakaf merupakan amal yang terus memberikan manfaat dalam jangka panjang. Dengan berwakaf Al Quran untuk mereka yang telah meninggal kita dapat memastikan ia tetap terus mendapatkan pahala meskipun dirinya sudah tidak bisa beramal soleh lagi. Al Quran wakaf tadi setiap kali dibaca maka pahalanya akan sampai kepadanya.
Bermanfaat untuk orang yang sudah meninggal; sedekah atas namanya, wakaf, membangun masjid, menggali sumur dan lainnya. Juga doa untuknya, baik dari ahli waris atau dari orang lain, sebagaimana bermanfaat baginya apa yang dia kerjakan ketika masih hidup.
Jangan lupa memasang NIAT untuk diri atau sesiapa sahaja di kalangan orang yang kita sayangi dan cintai sama ada mereka masih hidup atau pun telah meninggal dunia. Niat sangat penting agar pahala dari wakaf itu dapat mengalir terus sebagai amal jariah dan sampai ke sisi orang yang kita niatkan.
Kami ngobrol dengan Uda Yusuf, relawan yang bersemangat mengajak kaum muhsisin membantu pondok pesantren, lembaga pendidikan Islam, atau yatim piatu yang membutuhkan bantuan.
Sirah Nabi Noticed ada menceritakan kisah Saidina Uthman Ibn ‘Affan RA yang mewakafkan telaga yang disebut sebagai bi’r al-ruumah untuk kegunaan umat Islam ketika itu. Telaga tersebut dibeli oleh beliau daripada seorang Yahudi yang menghalang orang ramai dari menggunakannya dan mengenakan harga yang tinggi bagi sesiapa yang ingin mengambil air daripadanya.
Sedangkan menurut istilah yaitu menahan sesuatu benda yang more info kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam.
Jangan lupa memasang NIAT untuk diri atau sesiapa sahaja di kalangan orang yang kita sayangi dan cintai sama ada mereka masih hidup atau pun telah meninggal dunia. Niat sangat penting agar pahala dari wakaf itu dapat mengalir terus sebagai amal jariah dan sampai ke sisi orang yang kita niatkan.
“Berdakwah itu tidak cukup hanya berbekal ilmu, tetapi juga sikap bijaksana. Banyak da’i yang berilmu tapi ditolak di masyarakat karena kurang bijak dalam menjalankan misi dakwah,” ungkap Ustadz Supri.
Semoga perbincangan ini memberikan kefahaman mengenai konsep wakaf dan kepentingan ummah untuk memahami konsep wakaf dengan lebih luas lagi seiring dengan peredaran zaman serta kemajuan. Seterusnya dapat menyuntik semangat dalam diri umat Islam agar memulakan serta mempraktikkan amalan wakaf ini demi kepentingan Islam dan kesejahteraan ummah.